Minggu, 05 Mei 2013

Ketenagakerjaan di Indonesia


KATA PENGANTAR
          Puji sykur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia ini yang berjudul “Ketenagakerjaan” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
          Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Andriani Rosita, M.pd selaku Dosen pembimbing dari bidang study Alam dan Sumber Daya Manusia Universitas Kanjuruhuan Malang serta terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
          Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran pembaca yang membangun sangat diperlukan demi penyempurnaan makalh-makalah lainnya. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.
                                                   

Malang,Juni  2012


                                                                                          Tim Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………1
Daftar Isi…………………………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..……3
1.1.            Latar Belakang……………………………………………......3
1.2.            Rumusan Masalah……………………….………………......4
1.3.            Tujuan Penulisan………………………………………….....4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………...5
2.1      Ketenagakerjaan di Indonesia……………………5
2.2     Komponen Sistim Informasi Ketenagakerjaan…………..…5
2.3     Sumber Daya Manusia ……………………….…………6
2.4     Pemerintah, Pengusaha dan Buruh Sepakat Bahas
          Ulang Draf Revisi UU Naker……7
2.5     Konsep Ketenagakerjaan…8
2.7     Pengangguran …………………………………….….9
2.8    Jenis-jenis Pengangguran …………………………………………..….9
BAB III PENUTUP……………………………….…………………..........…12
           3.1.Kesimpulan……….……………………………………………....12
           3.2.Saran…………........................................................................12
            Daftar pustaka………………………………………………………..13


BAB I
 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Data dan informasi ketenaga-kerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, stategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi data dan informasi ketenagakerjaan yang baik pula. Apabila telah tersusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan maka kemungkinan besar masalah ketenagakerjaan akan dapat dipecahkan secara benar pula. Untuk dapat menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan benar tersebut sangat ditentukan oleh dukungan sistem informasi ketenagakerjaan yang baik dan handal. Sistem informasi ketenagakerjaan yang dimaksud disini menyangkut arus data dan informasi dari sumber data ke tempat pengolahan dan seterusnya ke pengguna data dan informasi ketenagakerjaan khususnya para pengambil dan penyusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan. Dalam era otonomi saat ini, masalah arus data dan informasi ketenagakerjaan ini mengalami kemunduran.
Memperhatikan permasalahan diatas, maka sudah seharusnya dibangun suatu sistem informasi ketenagakerjaan era baru, dengan tujuan agar data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat mikro tersebut dapat tersedia dengan baik dan benar. Pembangunan sistem informasi ketenagakerjaan seperti itu tidaklah mudah untuk diwujudkan, karena menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi ada pepatah mengatakan : ?Masih ada jalan ke Roma?, yang berarti kalau diusahakan dan dipikirkan secara terus menerus maka sistem informasi ketenagakerjaan era baru dapat terbangun yang akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan kontiniu baik yang bersifat makro maupun mikro dapat disediakan dengan baik dan benar.


1.1.    Rumusan masalah

1.     Apa yang dimaksud dengan ketenagakerjaan?
2.     Apa saja jenis-jenis pengangguran?
3.     Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
4.     Apa saja dampak dari penggangguran?
5.     Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
6.     Bagaimana ketenagakerjaan di Indonesia?

1.2.    Tujuan penulisan

1.     Untuk mengetahui pengertian ketenagakerjaan.
2.     Mengetahui apa saja jenis-jenis pengangguran.
3.     Untuk mengetahui cara mengatasi akibat dari penggangguran..
4.     Mengetahui apa saja dampak dari pengangguran.
5.     Mengetahui bagaimana ketenagakerjaan di Indonesia..



BAB II PEMBAHASAN
A.   KETENAGAKERJAAN INDONESIA
Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat .Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi. Hal-hal yang bersifat mikro seperti data dan informasi pelatihan, hubungan industrial (perselisihan dan pemogokan kerja) dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri serta keselamatan, kecelakaan dan kesehatan kerja, usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kerja dan pengupahan masih belum tersedia dengan baik dan benar.
a.     Komponen Sistim Informasi Ketenagakerjaan
Sistim informasi ketenagakerjaan merupakan kesatuan komponen yang terdiri atas kelembagaan, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, subtansi data dan informasi yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja (pengumpulan pendatabasean, pengolahan, analisis, penyajian dan penyebarluasan data dan informasi ketenagakerjaan). Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan tidaklah dapat dilakukan secara instant, tetapi perlu dibangun secara bertahap dan selanjutnya diujicobakan serta disosialisasikan untuk disepakati oleh sumber data, pengelola dan pengguna. Hal ini perlu ditegaskan karena dari pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan lebih mudah dari implementasi dan pemeliharaan. Oleh sebab itu pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan perlu direncanakan secara matang, agar dapat terlaksana dan diimplemen-tasikan secara kontiniu oleh pengelola dan lembaga yang terkait dengan sistim informasi ketenaga-kerjaan tersebut.
Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan menyangkut pembangunan berbagai komponen yang telah disebutkan diatas. Komponen tersebut menyangkut;
b.     Sumber Daya Manusia  
Pengelola dan Penyaji Data dan Informasi Ketenagakerjaan baik di tempat sumber data dan pengguna harus mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan keahlian mengelola dan menyajikan informasi ketenagakerjaan. Pengelola dan penyaji harus mengetahui data dan informasi ketenagakerjaan baik jenis dan karakteristiknya, karena sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para pengguna data dan informasi ketenagakerjaan.
Selain pengetahuan akan data dan informasi ketenagakerjaan, seharusnya pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan mengetahui, memahami dan dapat mengaplikasikan teknologi informasi untuk memproses data dan informasi ketenagakerjaan tersebut.
Pengelola dan penyaji harus kreatif dan inovatif dalam rangka mengumpulkan, mendatabasekan mengolah dan menyajikan serta menyebarluaskan data dan informasi ketenagakerjaan. Apabila pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan tersebut tidak mempunyai pengetahuan, keahlian dan ketrampilan mustahil data dan informasi ketenagakerjaan tersebut dapat tersedia secara akurat dan berkesinambungan.
Dengan demikian sumber daya manusia yang mengelola dan menyajikan data dan informasi ketenagakerjaan merupakan prioritas yang harus dipersiapkan dalam sistim informasi ketenaga-kerjaan, dengan kata lain tanpa adanya sumber daya manusia yang profesional, maka sistim informasi ketenagakerjaan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik.
c.     Pemerintah, Pengusaha dan Buruh Sepakat Bahas Ulang Draf Revisi UU Naker
Pemerintah, asosiasi pengusaha dan serikat buruh sepakat untuk duduk bersama membahas ulang draft revisi UU no.13 tahun 2003 tentang ketenaga-kerjaan melalui forumtripartit.
Jika revisi perlu dilakukan, maka draft revisi hasil pembicaraan forum tripartit ini yang akan diajukan ke DPR. Sedangkan draf revisi yang ada saat ini, hanya akan dijadikan bahan acuan saja.
“Draf revisi saat ini hanya menjadi acuan saja, tergantung pada forum tripartit nanti, biar dibicarakan di sana. Yang akan diberikan pemerintah kepada parlemen nanti adalah draf yang mendapat referensi dari tripartit”
Sementara itu, meskipun mengaku menghargai sikap pemerintah yang mau duduk bersama membahas persoalan itu, namun Ketua umum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, menyatakan para buruh tetap waspada menunggu hasil yang akan disepakati dalam forum tripartit itu.
jika pemerintah tidak akomodatif terhadap aspirasi para buruh maka tidak tertutup kemungkinan aksi demo akan kembali digelar oleh para buruh.
Dilain pihak Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno menuturkan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk membahas rencana revisi UU ketenaga kerjaan itu.
Disamping menggelar forum tripartit, pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan UU No. 13/2003 selama ini, yang akan dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi terpercaya.

B. Konsep Ketenagakerjaan
a. Tenaga Kerja
·        Tenaga kerja merupakan penduduk yang ada dalam batas usia kerja dan mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa. baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
·        Angkatan kerja menurut UU No.20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
·        Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan. dan tidak sedang mencari pekerjaan (pelajar, mahasiswa, ibu-ibu rumah tangga) serta menerima pendapatan, tetapi bukan merupakan imbalan langsung atas suatu kegiatan produktif (pensiunan, veteran perang, dan penderita cacat yang menerima santunan).


b. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja bagi para pencari kerja.
B. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang tidak mendapat kesempatan bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan.
a. Jenis-jenis Pengangguran
1.Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran sementara yang terjadi karena perubahan struktur ekonomi yang berasal dari beberapa faktor, seperti perubahan teknologi atau adanya perubahan komposisi angkatan kerja. Contoh: perubahan sistem ekonomi dari agraris menjadi industri.
2.Pengangguran konjungtural/siklikal
Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam struktur atau komposisi perekonomian. Contoh: seseorang yang terkena PHK dari suatu perusahaan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil (inflasi).
3.Pengangguran friksional
Pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer/sementara dalam mempertemukan pencari kerja dan kesempatan kerja yang tersedia akibat terbatasnya informasi kerja atau ada informasi kerja, tetapi tidak dapat tersampaikan pada pencari kerja.
4.Pengangguran teknologi
Pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi. Hal ini terjadi ketika mesin menggantikan peran manusia.
5.Pengangguran musiman
Pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan musim yang memaksa tenaga kerja tidak bisa bekerja.
6.Pengangguran voluntary
Pengangguran yang terjadi karena seseorang merasa masih mampu bekerja, tetapi secara sukarela tidak mau bekerja dengan alasan sudah mampu dan berkecukupan.
b. Dampak Pengangguran terhadap Pembangunan Ekonomi
1.Rendahnya pendapatan nasional.
2.Rendahnya tingkat kemakmuran nasional.
3.Rendahnya tingkat akumulasi modal.
4.Rendahnya pertumbuhan ekonomi.
5.Rendahnya kualitas hidup.
6.Meningkatnya tindak kriminal.
7. Rendahnya stabilitas nasional.
c. Cara mengatasi Pengangguran
1.Mendirikan industri yang sifatnya padat karya.
2.Memberikan latihan keterampilan/keahlian pada tenaga kerja.
3.Mengadakan mutasi pekerja.
4.Meningkatkan mobilitas modal.
5.Mengirimkan tenaga kerja berprestasi ke luar negeri.
6.Meningkatkan daya beli masyarakat.
7.Memberikan kemudahan untuk kredit UKM atau modal kerja.
8.Memberikan kemudahan kepada investor untuk mendirikan industri baru.
9. Membina sektor-sektor industri kecil agar dapat menciptakan lapangan kerja.








Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan
Tenaga kerja merupakan penduduk yang ada dalam batas usia kerja dan mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa. baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Angkatan kerja menurut UU No.20 Tahun 1999 Pasal 2 Ayat 2 adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan. 
Jenis-jenis Pengangguran antara lain : Pengangguran struktural, Pengangguran konjungtural/siklikal, Pengangguran friksional, Pengangguran teknologi, Pengangguran musiman, Pengangguran voluntary
1.2.    Saran
Ø  Dengan membaca makalah ini, kita diharapkan mampu memahami apa itu tenaga kerja dan bagaimana kinerja tenaga kerja di Indonesia.
Ø  Dengan membaca makalah ini, kita diharapkan memahami apa saja jenis-jenis pengangguran dan bagaimana cara mengatasinya.






Daftar Pustaka

Becker, Gary S., 1996. The Economics of Life. Mc Graw-Hill Book.



2 komentar:

  1. Artikelnya bagusss...
    Sekedar ingin berbagi aja, barangkali bisa menambah sedikit referensi mengenai masalah ketenagakerjaan di Indonesia
    Klik --> Makalah Ketenagakerjaan di Indonesia

    BalasHapus