Baru-baru ini saya mengenal scr lebih dekat suatu keluarga yang terdiri dari sepasang suami-istri dng kedua orang anaknya. Anak yang pertama perempuan, masih sekolah klas 3 SLTP, dan anak kedua pria, klas 2 SLTP (SMP). Mereka semua aktif sebagai anggota Jemaat dan turut beribadah dng tekun di gereja yang sy layani.
Yang sangat2 istimewa dari kelua...rga ini adalah: bhw anaknya yg perempuan, sejak kelas 5 SD mengalami sakit yg teramat berat, yaitu menderita “leukemia” atau kanker-darah. Pd th 2008 (lima tahun yg lalu), si Ibu ini menunggui dan merawat anaknya yg dirawat di RS dng penuh kesabaran dan ketabahan yg luar biasa. Pernah si Ibu tinggal selama 18 bulan di salah satu Rumah Sakit negeri di Jakarta untuk menjagai putrinya yg dirawat scr intensif di RS tsb. Dan putrinya ini, harus menjalani perawatan dng paket kemo-terapi sebanyak 101 kali. Dalam perawatan selama itu, sdh cukup banyak (puluhan) pasien yg sama di RS tsb., namun telah meninggal dunia karena penyakit kanker darah tsb.
Tak bisa kubayangkan betapa beratnya penderitaan yg dialami mereka. Sebab terkadang ada pasien menjalani kemo-terapi sebanyak 8 kali saja sdh tdk tahan, rambut pada rontok, dan tubuhnya tidak karuan. Tetapi baik si Ibu-ayah & anak perempuannya ini ternyata dapat BERTAHAN melewati masa2 yang sangat sukar itu…Kondisi sakit yg berat itu sdh berlangsung 6 tahun lamanya sampai saat kini. Kondisi kesehatan si remaja putri ini sdh jauh lebih baik; relatif sdh stabil, sdh tdk lagi meminum obat-obat yg dulunya diberikan oleh dokter.
Dari kesaksian si Ibu, ada beberapa faktor yg mendukung daya tahan orang tua & anak tsb. sangat luar biasa, yaitu:
1) Minum obat2 yg diberikan dokter untuk menumbuhkan daya-kekebalan tubuh dari serangan darah putih yg memakan sel2 darah merah.
2) Mengkonsumsi buah2 yg dibuat “jus” tiap hari… bahkan sedikitnya 1 kg buah yg dikonsumsi.
3) Menjaga makanan2 yg dikonsumsi: mencegah makan makanan yg dpt memicu perkembangan sel kanker.
4) Kekuatan psikis: KESABARAN & KETABAHAN secara ekstra.
5) KEKUATAN SPIRITUAL, yaitu: BERDOA, PERCAYA & BERSERAH kepada Tuhan.
Yang lebih (sangat) mengharukan adalah: bhw di tengah pergumulannya yg begitu berat & lamanya itu, orang tua tsb. MASIH JUGA TURUT MEMBERIKAN BANTUAN DIAKONIA untuk membantu orang-orang yang kekurangan scr ekonomi melalui diakonia gereja. Sungguh suatu kesaksian hidup & kesaksian iman yang luar biasa.
Sy yakin, semua itu terjadi dan diijinkan Tuhan untuk menyatakan tt KUASA KASIH TUHAN & KEBAIKAN ALLAH bagi anak2Nya. Di dalam pergumulan & hidup mereka, ADA TUHAN YANG HADIR & MENOLONG MEREKA.
Sy sangat kagum thd kesabaran, ketabahan dan keimanan dari keluarga tsb., baik orang tua maupun si remaja putri tsb. Mereka sampai sekarang masih tetap setia/tekun dalam kegiatan ibadah di gereja yang saya layani. Tuhan itu sungguh luar biasa, krn tdk meninggalkan umatNya dalam kesengsaraan & derita yg berat.
Kiranya pengalaman & kesaksian hidup keluarga tsb., baik dari ayah-ibu maupun remaja putri tsb. dapat menjadi berkat rohani bagi banyak orang, yaitu menjadi semacam kekuatan & inspirasi bagi anak-anak Tuhan yang mungkin mempunyai pergumulan hidup dalam berbagai jenis masalah yang berbeda-beda. Setidaknya kita dapat bercermin diri: masalah hidup yang kita alami, dan acapkali membuat kita berkeluh-kesah ataupun tdk bergairah, seperti: tdk lagi dicintai pacar, kesulitan mengatur keuangan, berkat yg kita terima tdk sebanyak yg kita harapkan…. ternyata masih terlalu jauh lebih ringan dibandingkan dng permasalahan & pergumulan berat dari banyak orang. Maka daripada kita bersungut-sungut atau cengeng, akan lebih baik kita belajar meneladani sikap KESABARAN & KETABAHAN IMAN dari keluarga dng putrinya yg menderita sakit “leukemia” tsb.
Semoga kesaksian & sharing ini bermanfaat bagi kita semua. AMIN !
We love Jesus & you. God bless you all.
(Sharing by Suryadi,Pdt.) tgl. 1 Mei 2013, pk. 22.15 WIB.
Note:
Apa yg sy tulis tsb. adalah peristiwa nyata. Atas seijin si Ibu, pengalaman hidup mereka itu sy sharekan agar menjadi semacam kekuatan, motivasi dan inspirasi bagi kita dlm menghadapi berbagai pergumulan di dunia in
Tidak ada komentar:
Posting Komentar