KATA PENGANTAR
Puji sykur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah Ekonomi Makro II ini yang berjudul “Penawaaran uang dan Kegiatan
Ekonomi Negara” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada ibu Aulina Farrabanie Al Arsy M.Pd selaku guru dan
pembimbing dari bidang study Ekonomi Makro II serta terimakasih kepada semua
pihak atas dukungannya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, kritik dan saran pembaca yang membangun sangat
diperlukan demi penyempurnaan makalh-makalah lainnya. Harapan penulis, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.
Malang,
Desember 2011
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………1
Daftar
Isi…………………………………………………………………….....2
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………..……3
1.1.
Latar Belakang……………………………………………......3
1.2.
Rumusan Masalah……………………….………………......4
1.3.
Tujuan Penulisan………………………………………….....4
BAB
II PEMBAHASAN……………………………………………………....5
2.1.Penawaran Uang………………………………….……….…..…5
2.2.Pengertian Penawaran Uang……………………… ………..….5
2.3.Faktor Yang mempengaruhi Penawaran uang………….…….6
2.4 Kegiatan Perekonomian Negara………………………..………
7
2.5 Karakteristik
Perekonomian Negara di Dunia………...…….…7
2.6.Perekonomian Indonesia ………..……………………………...10
2.7 Inflasi di Indonesia………………….………………………….…10
2.8 Perekonomian di Indonesia……….…………………………….11
BAB
III PENUTUP……………………………….…………………............…12
3.1.Kesimpulan……….…………………………………………….....12
3.2.Saran…………..........................................................................12
Daftar pustaka…………………………………………………………13
BAB I PENDAHULUAN
A . LATAR BEAKANG
A . LATAR BEAKANG
Uang yang kita kenal
sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya,
masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia
berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana,
mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya
itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya
mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata
tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang
yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan
barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya
muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada
akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di
antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan
untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
Untuk mengatasinya, mulailah timbul
pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai
alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah
benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang
dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang
merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan
sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.
1.1. Rumusan
masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penawaran
Uang?
2. Apa saja factor yang mempengaruhi
penawaran Uang?
3. Apa saja karakteristik perekonomian
suatu Negara ?
4. Apa saja kegiatan perekonomian Negara
Indonesia?
1.2. Tujuan
penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penawaran
uang.
2. Mengetahui apa saja yang menjadi
factor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
3. Untuk mengetahui karakteristik
perekonomian suatu Negara.
4. Mengetahui kegiatan-kegiatan
perekonomian Negara di Indonesia.
Bab II PEMBAHASAN
PENAWARAN UANG
a.
Pengertian Penawaran Uang
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah
jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal
kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang
atau mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas
pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang
disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang
yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang.
Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh
pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping
dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen
ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Perlu dipahami bahwa konsep uang
sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang
dengan mudah dapat diuangkan dengan tanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu
sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling
likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita
mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi
sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset
fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah,
obligasi jangka panjang dan sebagainya.
- Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:
- Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu. - Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya. - Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga). - Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank. - Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.
KEGIATAN
PEREKONOMIAN NEGARA
A.
Karakteristik Perekonomian Negara di
Dunia
Pengelompokkan
Negara Berdasarkan Tingkat Kemajuannya Dilihat dari sudut perbedaan tingkat
kesejahteraan masyarakat negara-negara di dunia dibedakan dalam dua golongan :
Pertama, negara-negara yang sudah maju yaitu negara-negara yang terdapat di Eropa Barat dan Amerika Utara, negara-negara Australia dan New Zealand. Negara-negara ini sering disebut negara dunia kesatu (first world) yaitu negara-negara kapitalis atau negara-negara pertama yang ditopang pengalaman jangka panjang dalam pertumbuhan ekonomi. negara dunia kedua yaitu negara-negara maju yang ada di Eropa Timur seperti Rusia , Polandia, Dan Chekoslovakia. Negara-negara ini sering dijuluki negara kedua yaitu negara sosialis yang sudah maju ekonominya. Ada juga, negara maju Baru, seperti korsel dan jepang.
Pertama, negara-negara yang sudah maju yaitu negara-negara yang terdapat di Eropa Barat dan Amerika Utara, negara-negara Australia dan New Zealand. Negara-negara ini sering disebut negara dunia kesatu (first world) yaitu negara-negara kapitalis atau negara-negara pertama yang ditopang pengalaman jangka panjang dalam pertumbuhan ekonomi. negara dunia kedua yaitu negara-negara maju yang ada di Eropa Timur seperti Rusia , Polandia, Dan Chekoslovakia. Negara-negara ini sering dijuluki negara kedua yaitu negara sosialis yang sudah maju ekonominya. Ada juga, negara maju Baru, seperti korsel dan jepang.
kedua,
negara-negara yang sedang berkembang, yaitu negara-negara yang mempunyai
tingkat pembangunan yang rendah dan tingkat pendapatan per kapita tidak lebih
dari US $200.
Karakteristik Umum Negara-Negara sedang Berkembang
Berbagai variasi dalam tingkat serta komposisi hasil perkapita diantara berbagai negara merupakan manifestasi dari kemiskinan dan kekayaannya.
G.M Meiyer dan R.E Baldwin, dalam bukunya “Economic Development Theory, History and Policy” mengemukakan sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang berkembang, yaitu :
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)
Karakteristik Umum Negara-Negara sedang Berkembang
Berbagai variasi dalam tingkat serta komposisi hasil perkapita diantara berbagai negara merupakan manifestasi dari kemiskinan dan kekayaannya.
G.M Meiyer dan R.E Baldwin, dalam bukunya “Economic Development Theory, History and Policy” mengemukakan sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang berkembang, yaitu :
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)
Negara-negara
berkembang pada umumnya mempunyai susunan atau struktur produksi yang terdiri
dari bahan dasar dan bahan makanan .Sebagian penduduknya bekerja pada sektor
pertanian . Tingkat penduduk di negara-negara sedang berkembang relatif tinggi,
tetapi secara ekonomi penduduk di negara berkembang relatif masih terbelakang.
Artinya kualitas penduduknya sebagai faktor tenaga kerja adalah rendah. Karena
kualitas penduduknya rendah maka sumber-sumber alam ini belum dapat dijadikan
sumber-sumber yang riil, karena kekurangan capital tenaga ahli.
Kekurangan tenaga ahli karena negara-negara berkembang terjerat dalam lingkungan yang tak berujung pangkal. Kekurangan capital tenaga ahli sehingga mempengaruhi investasi rendah.
Tingkat kehidupan yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang dimanfestasikan secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan, kemelaratan), fasilitas perumahan yang tidak memadai, pendidikan terbatas, tingkat kematian yang tinggi, umur pendek, harapan kosong pada umumnya perasaan kacau dan putus asa.
Akibat keterbatasan di atas, negara-negara berkembang mempunyai sumber alam yang belum diperkembangan dan sumber daya manusia yang masih potensial. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas maka tabungan dalam negeri dan bantuan luar negeri perlu dimobilisasi untuk mempercepat investasi baru dalam barang modal fisik dan pengembangan sumber daya manusia, misalnya keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan.
Tingkat penduduk yang tinggi dan angka beban tanggungan yang tinggi. Hal ini mempengaruhi luas tenaga kerja yang diserap dari lapangan kerja yang ada. Tenaga kerja semakin lama semakin banyak sedangkan lapangan kerja semakin lama semakin terbatas pada bidang tertentu, akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif dan efisien dan melahirkan dua bentuk pengangguran , yaitu :
Kekurangan tenaga ahli karena negara-negara berkembang terjerat dalam lingkungan yang tak berujung pangkal. Kekurangan capital tenaga ahli sehingga mempengaruhi investasi rendah.
Tingkat kehidupan yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang dimanfestasikan secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan, kemelaratan), fasilitas perumahan yang tidak memadai, pendidikan terbatas, tingkat kematian yang tinggi, umur pendek, harapan kosong pada umumnya perasaan kacau dan putus asa.
Akibat keterbatasan di atas, negara-negara berkembang mempunyai sumber alam yang belum diperkembangan dan sumber daya manusia yang masih potensial. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas maka tabungan dalam negeri dan bantuan luar negeri perlu dimobilisasi untuk mempercepat investasi baru dalam barang modal fisik dan pengembangan sumber daya manusia, misalnya keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan.
Tingkat penduduk yang tinggi dan angka beban tanggungan yang tinggi. Hal ini mempengaruhi luas tenaga kerja yang diserap dari lapangan kerja yang ada. Tenaga kerja semakin lama semakin banyak sedangkan lapangan kerja semakin lama semakin terbatas pada bidang tertentu, akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif dan efisien dan melahirkan dua bentuk pengangguran , yaitu :
1. Pengangguran Semu,
yaitu orang-orang pedesaan dan perkotaan bekerja kurang dari semestinya (harian, mingguan, atau musiman), bekerja full time tetapi produktivitas rendah.
2.
Pengangguran
Terbuka
Yaitu orang-orang yang sebenarnya ingin dan suka bekerja tetapi tidak tersedia pekerjaan.
Yaitu orang-orang yang sebenarnya ingin dan suka bekerja tetapi tidak tersedia pekerjaan.
PEREKONOMIAN INDONESIA
a.
Inflasi di Indonesia
Inflasi
di Indonesia
diumpamakan seperti penyakit endemis dan
berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia
dan Thailand
senantiasa lebih rendah. Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno,
karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent (“kalau
perlu uang, cetak saja”). Di zaman Soeharto,
pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen
setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank
Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of
development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di
zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia
mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena inflationary
expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang, artinya bercermin
kepada sejarah) maka “inflasi inti” masih lebih besar daripada 5 persen
setahun.
Data
pertumbuhan ekonomi dari Inflasi CPI -
Bank Sentral Republik Indonesia
|
b. Perekonomian di Indonesia
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami
penurunan adalah ditahun 1997
dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan
tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan
sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus
diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas
kegiatan ekonomi
yang berdampak pada
penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi
dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka
harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita
akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada
pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar
negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam
negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini di dalam
pemberantasan terorisme,
serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi
menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama
bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang
berlangsung dengan baik pada negaranya
Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan
Penawaran
uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian atau jumlah uang
yang beredar di masyarakat yang merupakan
tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Faktor-faktor
yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah: Tingkat Bunga, Tingkat
Inflasi, Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional, Kondisi Kesehatan Dunia
Perbankan, dan Nilai Tukar Rupiah.
sifat
ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang
berkembang, yaitu :
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)
1.2.
Saran
Ø Dengan
membaca makalah ini, kita diharapkan memahami apa itu penawaran uang dan
mengatahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
Ø Dengan
membaca makalah ini, kita diharapkan mengetahui kegiatan-kegiatan perekonomian
Negara baik di Negara Indonesia maupun Negara-negara lainnya.
Daftar
Pustaka
http://kinantiarin.wordpress.com/teori-penawaran-uang/
( diakses jum’at 2 desember 2011 pukul 15.25)
http://id.wikipedia.org/wiki/Uang#Sejarah
( diakses jum’at 2 desember 2011 pukul
15.30)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2030596-permintaan-dan-penawaran-uang/
( diakses jum’at 2 desember 2011 pukul 15.32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar