Kamis, 16 Mei 2013

MAKRO II


KATA PENGANTAR
            Puji sykur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi Makro II ini yang berjudul “Penawaaran uang dan Kegiatan Ekonomi Negara” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
            Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Aulina Farrabanie Al Arsy M.Pd selaku guru dan pembimbing dari bidang study Ekonomi Makro II serta terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
            Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran pembaca yang membangun sangat diperlukan demi penyempurnaan makalh-makalah lainnya. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.


Malang, Desember  2011
                                                                                               

Tim Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………1
Daftar Isi…………………………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..……3
1.1.            Latar Belakang……………………………………………......3
1.2.            Rumusan Masalah……………………….………………......4
1.3.            Tujuan Penulisan………………………………………….....4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………....5
          2.1.Penawaran Uang………………………………….……….…..…5
          2.2.Pengertian Penawaran Uang……………………… ………..….5
          2.3.Faktor Yang mempengaruhi Penawaran uang………….…….6
          2.4 Kegiatan Perekonomian Negara………………………..……… 7
    2.5 Karakteristik Perekonomian Negara di Dunia………...…….…7
          2.6.Perekonomian Indonesia ………..……………………………...10
          2.7 Inflasi di Indonesia………………….………………………….…10
          2.8 Perekonomian di Indonesia……….…………………………….11
BAB III PENUTUP……………………………….…………………............…12
           3.1.Kesimpulan……….…………………………………………….....12
           3.2.Saran…………..........................................................................12
            Daftar pustaka…………………………………………………………13


BAB I PENDAHULUAN
A . LATAR BEAKANG
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
 Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.
1.1.   Rumusan masalah

1.     Apa yang dimaksud dengan Penawaran Uang?
2.     Apa saja factor yang mempengaruhi penawaran Uang?
3.     Apa saja karakteristik perekonomian suatu Negara ?
4.     Apa saja kegiatan perekonomian Negara Indonesia?

1.2.   Tujuan penulisan

1.     Untuk mengetahui pengertian penawaran uang.
2.     Mengetahui apa saja yang menjadi factor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
3.     Untuk mengetahui karakteristik perekonomian suatu Negara.
4.     Mengetahui kegiatan-kegiatan perekonomian Negara di Indonesia.










Bab II PEMBAHASAN
PENAWARAN UANG
a.   Pengertian Penawaran Uang
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang atau mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengan tanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.


  1. Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:
  1. Tingkat Bunga
    Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.
  2. Tingkat Inflasi
    Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.
  3. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
    Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
  4. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
    Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
  5. Nilai Tukar Rupiah
    Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.




KEGIATAN PEREKONOMIAN NEGARA
A.   Karakteristik Perekonomian Negara di Dunia
Pengelompokkan Negara Berdasarkan Tingkat Kemajuannya Dilihat dari sudut perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat negara-negara di dunia dibedakan dalam dua golongan :
             Pertama, negara-negara yang sudah maju yaitu negara-negara yang terdapat di Eropa Barat dan Amerika Utara, negara-negara Australia dan New Zealand. Negara-negara ini sering disebut negara dunia kesatu (first world) yaitu negara-negara kapitalis atau negara-negara pertama yang ditopang pengalaman jangka panjang dalam pertumbuhan ekonomi. negara dunia kedua yaitu negara-negara maju yang ada di Eropa Timur seperti Rusia , Polandia, Dan Chekoslovakia. Negara-negara ini sering dijuluki negara kedua yaitu negara sosialis yang sudah maju ekonominya. Ada juga, negara maju Baru, seperti korsel dan jepang.
kedua, negara-negara yang sedang berkembang, yaitu negara-negara yang mempunyai tingkat pembangunan yang rendah dan tingkat pendapatan per kapita tidak lebih dari US $200.
Karakteristik Umum Negara-Negara sedang Berkembang
Berbagai variasi dalam tingkat serta komposisi hasil perkapita diantara berbagai negara merupakan manifestasi dari kemiskinan dan kekayaannya.
G.M Meiyer dan R.E Baldwin, dalam bukunya “Economic Development Theory, History and Policy” mengemukakan sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang berkembang, yaitu :
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)
Negara-negara berkembang pada umumnya mempunyai susunan atau struktur produksi yang terdiri dari bahan dasar dan bahan makanan .Sebagian penduduknya bekerja pada sektor pertanian . Tingkat penduduk di negara-negara sedang berkembang relatif tinggi, tetapi secara ekonomi penduduk di negara berkembang relatif masih terbelakang. Artinya kualitas penduduknya sebagai faktor tenaga kerja adalah rendah. Karena kualitas penduduknya rendah maka sumber-sumber alam ini belum dapat dijadikan sumber-sumber yang riil, karena kekurangan capital tenaga ahli.
Kekurangan tenaga ahli karena negara-negara berkembang terjerat dalam lingkungan yang tak berujung pangkal. Kekurangan capital tenaga ahli sehingga mempengaruhi investasi rendah.
Tingkat kehidupan yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang dimanfestasikan secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan, kemelaratan), fasilitas perumahan yang tidak memadai, pendidikan terbatas, tingkat kematian yang tinggi, umur pendek, harapan kosong pada umumnya perasaan kacau dan putus asa.
Akibat keterbatasan di atas, negara-negara berkembang mempunyai sumber alam yang belum diperkembangan dan sumber daya manusia yang masih potensial. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas maka tabungan dalam negeri dan bantuan luar negeri perlu dimobilisasi untuk mempercepat investasi baru dalam barang modal fisik dan pengembangan sumber daya manusia, misalnya keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan.
Tingkat penduduk yang tinggi dan angka beban tanggungan yang tinggi. Hal ini mempengaruhi luas tenaga kerja yang diserap dari lapangan kerja yang ada. Tenaga kerja semakin lama semakin banyak sedangkan lapangan kerja semakin lama semakin terbatas pada bidang tertentu, akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif dan efisien dan melahirkan dua bentuk pengangguran , yaitu :


1. Pengangguran Semu,
yaitu orang-orang pedesaan dan perkotaan bekerja kurang dari semestinya (harian, mingguan, atau musiman), bekerja full time tetapi produktivitas rendah.
2.     Pengangguran Terbuka
Yaitu orang-orang yang sebenarnya ingin dan suka bekerja tetapi tidak tersedia pekerjaan.














PEREKONOMIAN INDONESIA
a.  Inflasi di Indonesia
Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti penyakit endemis dan berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia dan Thailand senantiasa lebih rendah. Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno, karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent (“kalau perlu uang, cetak saja”). Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena inflationary expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang, artinya bercermin kepada sejarah) maka “inflasi inti” masih lebih besar daripada 5 persen setahun.
Bulan dan tahun
Pertumbuhan ekonomi
Maret 2006
15.74 %
Juni 2006
15.53 %
September 2006
14.55 %
Desember 2006
6.60 %
Data pertumbuhan ekonomi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia
b.    Perekonomian di Indonesia
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini di dalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya




Bab III Penutup
3.1. Kesimpulan
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian atau jumlah uang yang beredar di masyarakat  yang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah: Tingkat Bunga, Tingkat Inflasi, Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional, Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan, dan Nilai Tukar Rupiah.
sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang berkembang, yaitu :
1. it is primary-producing
2. it faces population pressures
3. it has underdeveloped natural resources
4. it has economically backward population (Baldwin, 1957:173)

1.2.                 Saran
Ø  Dengan membaca makalah ini, kita diharapkan memahami apa itu penawaran uang dan mengatahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
Ø  Dengan membaca makalah ini, kita diharapkan mengetahui kegiatan-kegiatan perekonomian Negara baik di Negara Indonesia maupun Negara-negara lainnya.




Daftar Pustaka

http://kinantiarin.wordpress.com/teori-penawaran-uang/ ( diakses jum’at 2 desember 2011 pukul 15.25)
http://id.wikipedia.org/wiki/Uang#Sejarah ( diakses  jum’at 2 desember 2011 pukul 15.30)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar